ALSA English Legal Opinion Competition (ELOC) 2025 “Customary Law in The Modern Legal System:Reconciling Indigenous Rights and National Development”

ALSA English Legal Opinion Competition 2025 (ELOC 2025) mengangkat tema “Customary Law in the Modern Legal System: Reconciling Indigenous Rights and National Development” yang terdiri dari opening ceremony yang dilaksanakan pada Jumat, 16 Mei 2025 melalui Zoom Cloud Meeting dan disiarkan melalui Live Stream Youtube ALSA LC UGM. Rangkaian opening ceremony dihadiri oleh 20 (dua puluh) delegasi. Kegiatan tersebut dimulai dengan talkshow yang dibawakan oleh Rafael Edy Bosko S.H., M.IL. dan Azahra Fitriayu sebagai pembicara serta Demas Naufal sebagai moderator yang kemudian dilanjutkan dengan workshop yang dibawakan oleh Reza Saputra sebagai pembicara dan Nabhan Raditya Adiwibowo sebagai moderator. ALSA ELOC juga menyelenggarakan closing ceremony dalam rangka mengumumkan pemenang kompetisi yang dilaksanakan secara luring di Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (FH UGM) yang dihadiri oleh 27 (dua puluh tujuh) peserta yang terdiri dari Anggota ALSA LC UGM serta delegasi. 

Opening Ceremony ELOC 2025 diawali dengan registrasi peserta serta dilanjutkan dengan pembukaan oleh Master of Ceremony (MC) yang membimbing para peserta dalam menyanyikan lagu Indonesia Raya dan ALSA Anthem. Acara kemudian disambut oleh Nawla Azanov sebagai Project Officer of ALSA ELOC 2025 dan Kak Frederik Jonathan sebagai Director of ALSA LC UGM 2024/2025. Kemudian, acara dimulai dengan perkenalan Demas Naufal sebagai moderator yang membimbing para speakers, yaitu Bapak Rafael Edy Bosko S.H., M.IL. yang memiliki latar belakang hukum agraria dan Azahra Fitriayu, fresh graduate dari Fakultas Hukum Universitas Katolik Parahyangan yang membawakan sesi talkshow lalu dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Acara dilanjutkan dengan sesi workshop bertema “How to Write Good a Legal Opinion” yang dibawakan oleh Reza Saputra selaku peraih juara pertama di ALSA Legal Opinion Competition (ALOC) 2024 yang diselenggarakan oleh ALSA LC UNSRI sebagai speaker dan Nabhan Raditya Adiwibowo sebagai moderator. Sesi ini memberikan kesempatan bagi peserta untuk memperluas wawasan terkait pembuatan legal opinion yang dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Pada penutupan opening ceremony diadakan penyerahan e-certificate kepada speakers dan moderator sebagai bentuk apresiasi atas kontribusi yang diberikan selama ELOC 2025, serta sesi dokumentasi yang diikuti oleh seluruh panitia, peserta, moderator, dan speakers. Opening ceremony diakhiri dengan para MC yang memberi kesan dan pesan sebagai penutupan opening ceremony.

Closing ceremony diselenggarakan pada Sabtu, 22 juni 2025 dengan mengemukakan 3 (tiga) pemenang yang telah mengumpulkan legal opinion serta dinilai oleh para juri ELOC 2025. Juara 1 diraih oleh Giasinta Anra Desvella & Argya Syifa Nirwasita, juara 2 diraih oleh Raden Fresina Aisyah Choerupriyatna, dan Valerie Rigel Issabel sebagai juara 3. Para pemenang menerima sertifikat yang menjadikan momen penting untuk menghargai dedikasi dan kerja keras peserta. Closing ceremony tidak hanya memberikan sertifikat pada para pemenang, namun mengadakan penyerahan doorprize yang telah diundi dengan menggunakan media spin the wheel. 

ALSA ELOC 2025 memberikan wadah untuk para Mahasiswa/i FH UGM untuk memperdalam hukum adat, serta menjadi tempat untuk mengasah kemampuan menulis legal opinion dalam mengembangkan kajian hukum berbahasa Inggris. ALSA ELOC 2025 diharapkan bisa menjadi kompetisi yang membangun mahasiswa/i untuk berpikir logis, kritis dan sistematis dalam menuangkan perspektif kritis terhadap hukum di Indonesia.