top of page

NMCC Piala Mahkamah Agung XXIII



Kompetisi Peradilan Semu Mahkamah Agung merupakan sebuah ajang kompetisi tahunan yang telah diselenggarakan (dua puluh tiga) tahun kali, yang mana acara ini diikuti oleh berbagai universitas di seluruh Indonesia. Diselenggarakannya kompetisi ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan pembelajaran dalam bidang hukum pidana sekaligus meningkatkan kreatifitas dan sportifitas dalam berkompetisi atas masing-masing delegasi. Tahun ini, Universitas Diponegoro berkesempatan menjadi tuan rumahny


a dengan mengemban tema “One Love in Diversity: Learn from the Value of Justice to Create a Better Society”. Pada kesempatan kali ini pula disebutkan bahwa ajang perlombaan ini layaknya “kembali ke rumah” dikarenakan pertama kalinya Kompetisi Peradilan Semu Mahkamah Agung digelar, tepatnya pada tahun 1998, juga berlokasi di Universitas Diponegoro. Acara ini diadakan selama 4 hari, yakni dari tanggal 14 hingga tanggal 17 Februari 2020 yang memuat rangkaian acara berupa opening ceremony, sidang babak penyisihan, dilanjut dengan sidang babak final, closing ceremony, city trip dan ditutup dengan gala dinner.


Acara dimulai dengan pelaksanaan opening ceremony yang bertempat di Gedung Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang. Dibuka dengan acara menyanyikan lagu Indonesia Raya, dilanjutkan menyanyikan ALSA Anthem, beberapa sambutan, pemukulan gong yang menjadi simbolisasi pembukaan acara, serta penyerahan piala bergilir. Dalam opening ceremony ini, partisipan juga menghadiri seminar nasional oleh Rimba Laut dari Akseleran yang mengusung tema “Financial Technology”. Seminar ini mengupas pemahaman dasar mengenai financial technology dan penjelasan mengenai aplikasi Akseleran itu sendiri. Selagi opening ceremony berlangsung, juga diadakan technical meeting yang bertujuan untuk memberikan penjelasan mengenai peraturan kompetisi, teknik pelaksanaan, serta pengundian pool untuk sidang babak penyisihan yang dihadiri oleh dua perwakilan dari masing-masing delegasi.


Pada hari kedua, rangkaian acara dilanjutkan dengan penampilan sidang babak penyisihan pada 4 pool yang berbeda. Seusai delegasi dengan nomor urut terakhir menampilkan sidangnya, langsung diadakan technical game kedua sekaligus pengumuman delegasi yang akan melanjutkan ke babak final. Sesuai dengan hasil technical meeting, Universitas Gadjah Mada, Universitas Udayana, Universitas Padjajaran, dan UIN Alauddinlah yang berkesempatan melanjutkan sidang keduanya.


Sidang babak final langsung diadakan pada keesokan harinya dan bertempat di Pengadilan Negeri Semarang. Di penghujung hari, setelah keempat delegasi yang dinyatakan masuk babak final menampilkan sidangnya, diselenggarakan closing ceremony yang bertujuan mengumumkan pemenang peran terbaik serta juara. Sepanjang closing ceremony berlangsung, terlihat jelas antusias dari masing-masing delegasi untuk menunggu pengumuman tersebut dan perayaan yang meriah seusai nama universitasnya dipanggil memenangkan peran terbaik serta juara. Sesuai dengan keputusan juri, Universitas Padjajaran yang berhasil menduduki juara umum dalam Kompetisi Peradilan Semu Mahkamah Agung ke-23 (dua puluh tiga) ini. Dilanjut dengan Universitas Udayana di posisi kedua, serta Universitas Gadjah Mada di posisi ketiga. Selain meraih juara tiga dalam Kompetisi Peradilan Semu Mahkamah Agung ke-23 (dua puluh tiga), Universitas Gadjah Mada berhasil untuk meraih penghargaan Berkas Terbaik dan Penuntut Umum Terbaik dalam babak penyisihan (pool C), serta berbagai penghargaan dalam babak final yakni penghargaan Panitera Terbaik, Penuntut Umum Terbaik, dan Majelis Hakim Terbaik.


Hari keempat yang merupakan hari terakhir dari seluruh rangkaian acara, adalah hari bagi para delegasi untuk melepaskan penat dan tegangnya suasana berkompetisi sekaligus jalan-jalan mengitari indahnya kota yang identik dengan makanan lumpia ini. Universitas Diponegoro memilih tempat wisata Lawang Sewu, Pusat Oleh-Oleh Kota Semarang, dan Kota Lama sebagai destinasi yang disinggahi oleh delegasi. Kegiatan City Trip ditutup dengan gala dinner dan sambutan hangat dari perwakilan walikota Semarang yang menambah tali silahturahmi sekaligus menutup seluruh rangkaian kegiatan selama di Semarang.


Secara keseluruhan Kompetisi Peradilan Semu Mahkamah Agung yang ke-23 (dua puluh tiga) berjalan dengan lancar, walaupun tegangnya rasa berkompetisi sangat kental namun tidak serta-merta menghilangkan sportifitas dari masing-masing delegasi yang berkompetisi. Dengan terselenggaranya Kompetisi Peradilan Semu Mahkamah Agung yang ke-23 (dua puluh tiga) ini, memberi kesempatan bagi delegasi untuk menambah pengalaman dalam berkompetisi serta membangun relasi yang baik dengan sesama mahasiswa hukum dari universitas yang berbeda.

Recent Posts
Archive
bottom of page